“Kami menyambut baik apa yang telah dilakukan oleh Akar Global Inisiatif dalam mendampingi masyarakat kami yang ada di Desa Linau dan Merpas” itu yang disampaikan Herlian Muchrim, Wakil Bupati Kaur ketika saya menyambut kedatangannya pada kegiatan Gurita Fest 2023 yang dilaksanakan di pantai Linau Kabuaten Kaur.
Selasa dan Rabu, 17-18 Oktober 2023 bertempat di pantai Linau Desa Linau Kecamatan Maje Kabupaten Kaur dilaksanakan Gurita Fest 3023 untuk yang ketiga kalinya yang sebelumnya dilaksanakan di Pantai Laguna Desa Merpas Kecamatan Nasal. Kami sampai di Linau menjelang Isya malam tanggal 16 Oktober 2013, kami disambut oleh Kepala Desa Linau bersama ketua KUB Dayung Sampan dan Ketua LDC Linau Diving Club yang dulu kami tergabung di organisasi yang sama.
“Saya senang dengan apa yang dilakukan oleh Akar ini, kongkrit. Jelas subjek dan objek yang dikerjakan tidak seperti apa yang dilakukan oleh organisasi yang dulu kita pernah sama-sama,” Katanya sambul tertawa. Obrolan kami menjadi liar setelah lama tidak berjumpa. Tentang Pilpres, Pemilu dan memperbincangkan beberapa teman kami yang akan ikut kontestasi dalam pemilu yang sejujurnya kami tidak tahu apa tujuan mereka ikut pemilu.
Perbincangan kami melompat jauh kepada variasi alami dalam iklim yang terjadi dari bulan ke bulan, musim ke musim, tahun ke tahun, siklus tahunan musim hujan dan kemarau. Dia menceritakan adanya fenomena yang acak dan tidak bisa di prediksi pada kenaikan air laut, musim dan angin laut. Peningkatan pemukaan air laut menyebabkan bergesernya batas daratan di daerah pesisir dan kemudian menenggelamkan sebagain wilayah pesisir dan pemukiman yang ada di Kabupaten Kaur.
“Perubahan iklim berdampak sangat buruk bagi nelayan tradisional di Linau, khususnya pada sektor keamanan pangan dan sektor perikanan. Akibat cuaca yang tidak menentu, para nelayan seringkali tidak bisa melaut. Cuaca juga menyebabkan jumlah tangkapan ikan laut merosot dan tentu akan mempengaruhi pendapatan keseharian masyarakat,” Lanjut Dang Siraj dengan semangat seperti rekannya yang menjadi calon anggota DPD itu.
Pak Kades yang duduk disampingnya tersenyum dan memotong pembicaraan kami. “Kami baru pulang bang, ternyata sulit betul untuk melaksanakan agenda ini, kesulitannya ada di proses perizinan. Saya harus mengurus izin meskipun kami yang melaksanakan kegiatan dan itu dilaksanakan di desa kami,” Potong Pak Kades ditengah obrolan kami yang mulai berkalitas.
“Sejak pagi tadi dan baru menjelang magrib semua proses perizinan baru keluar,” perizinan yang dimaksudkan oleh Kepala Desa adalah mengacu pada Juklap Kapolri No. Pol/XII/95 tentang Perizinan dan Pemberitahuan Kegiatan Masyarakat.
Kami menutup pertemuan kami dengan makan malam di kedai yang menyediakan masakan dari Gurita di Desa Benteng Harapan, menunggu Gurita dihidangkan saya memperkenalkan tim Akar dari Bengkulu dan sekaligus menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat Linau melalui Kepala Desa dan Sektertaris Desa yang hadir. Secara informal Kepada Desa menyampaikan komitmennya untuk bersama-sama membantu warganya. “Setelah dua tahun bersama, Akar bagi kami sudah seperti keluarga,” Katanya.
Tepat jam 10.00 WIB hari Selasa tanggal 17 Oktober 2023, Wakil Bupati beserta rombongan yang dibawanya dari Kota Bintuhan datang dan sampai di arena Gurita Fest 2023. Yayasan Ombak, panitia yang mengelola even fest 2023 telah menyiapkan penyambutan. Ada lima orang pelajar SMP dengan gerak tari adat menyambut kedatangan Wakil Bupati dan saya harus mendampinginya. Secara pribadi tentu saya tergangu dengan acara beginian. Selama hamper 20 tahun melakukan aktivitas advokasi untuk pengakuan hak-hak adat, tentu saya kurang setuju ketika instrumen adat hanya dimanfaatkan untuk kegiatan yang sifatnya seremonial. Kesakralan sekapur sirih penyambutan yang disodorkan oleh lima orang penari kepada kami hilang maknannya. “Daun beradat” yang dulunya hanya dipersembahkan kepada dewa-dewa dan orang-orang yang dimuliakan dan kini tergerus karena hanya dijadikan sebagai symbol seremonial yang kehilangan substansi.
Kami diarahkan untuk duduk di kursi “kehormatan”. Saya didaulat untuk menyampaikan sambutan pembuka. Saya menerangkan, festival yang dilaksanakan oleh Akar Global Insiatif merupakan bagian dari aktivitas dalam mendorong pengelolaan pesisir dan laut oleh masyarakat secara lestari dan berkelanjutan. Secara dua tahun berturu-turut kegiatan festival seperti ini telah dilaksanakan di pantai Laguna Desa Merpas tentu dengan tema yang berbeda di setiap tahunnya.
“Fest 2023 kali ini ada perlombaan tingkat nasional untuk kampanye tata kelola laut berkelanjutan dan ini merupakan upaya untuk mendekatkan kembali masyarakat secara umum kepada laut,”
“Bapak Wakil Bupati yang saya hormati, pada hari kedua masyarakat nelayan yang tergabung dalam KUB Perahu Dayung akan melakukan penutupan sementara atau temporary closure wilayah tangkap gurita selama 3 bulan”
Temporary closure yang belum kami ketemu padanan lokalnya, penutupan sementara yang dilakukan oleh masyarakat ini merupakan Langkah untuk menegaskan hak Hak ulayat laut. Hak yang melekat sebagai kompetensi yang khas pada Masyarakat Hukum Adat pesisir dalam mengelola laut, dan sebagai eksklusif right yang digunakan untuk melakukan pertukaran ekonomi dan sekaligus menegaskan dan ketegasan batas jurisdiksi berdasarkan hukum adat dan properly right.
Melalui implementasi Community Base Marine Managemen atau CBMM yang disusun oleh Akar Global Insiatif dan telah disyahkan menjadi Rencana Pembangunan Jangka Menengah oleh Pemerintahan Provinsi Bengkulu. Dan Temporary closure, Festival, harmonisasi spasial, konsolidasi dan penguatan kapasitas serta kelembagaan masyarakat adalah bentuk kerja kongkrit dari CBMM. Akhirnya kami berani menawarkan resiliensi dengan pendekatan berbasis ekosistem. Pendekatan berbasis ekosistem dalam pengelolaan ekosistem kompleks perlu menyertakan masyarakat dalam konsep ekosistem. Oleh sebab itu, perlu dicari strategi pengelolaan ekosistem terumbu karang di wilayah pesisir dengan harapan masyarakat memperoleh manfaat dari strategi pengelolaan tersebut.
Menurut kami, rancangan untuk membangun model pengelolaan yang berbasis resiliensi ekologi-sosial terumbu karang merupakan strategi yang relevan untuk menjawab berbagai permasalahan degradasi ekosistem terumbu karang yang setiap saat rentan terhadap perubahan iklim global.
Menutup sambutan, saya memberi penegasan “Bahwa bedasarkan alasan-alasan yang saya sebut diatas maka diskusi-diskusi dan implementasi pengelolaan terumbu karang dengan pendekatan model adaptasi ekologi-sosial (resiliensi eko-sosio system) sebagai dasar pengelolaan ekosistem terumbu karang, perlu segera dilakukan dan itu butuh dukungan dari Pemerintahan baik Pemerintahan Kabupaten maupun Pemerintahan Desa.”
Wakil Bupati dalam sambutannya, menyampaikan apresiasinya kepada Akar Global Inisiatif yang memfasilitasi Gurita Fest 2023. Menurutnya, belum ada Lembaga non pemerintah yang melaksanakan agenda secara swadaya selain Akar dalam mendorong pengelolaan sumber daya laut oleh masyarakat. Mengangkat isu Gurita yang telah menjadi identitas Kabupaten Kaur merupakan bentuk kongkrit dalam menyediakan layanan sosial, ekologis, budaya maupun ekonomis masyarakat Kaur.
“Terdapat relasi yang kuat antara masyarakat Kaur dengan Komoditas Gurita. Saya setuju dengan apa yang disampaikan Direktur Akar. Selain identitas, Gurita memang menjadi pertanda dari kesehatan karang. Semakin bagus karang maka semakin bagus kwalitas, buka saja kwalitas Gurita tetapi kawalitas perikanan lainnya”
“Terumbu karang dapat ditemukan di sepanjang pesisir selatan di Kabupaten Kaur dan menjadi tuan rumah bagi berbagai jenis spesies ikan laut, penting sebagai menyediakan layanan sosial, ekologis, budaya maupun ekonomis. Terumbu karang merupakan ekosistem keanekaragaman hayati yang paling inheren di laut, sebanding dengan hutan hujan di darat.” Klaim Wakil Bupati Kaur dengan semangatnya seakan-akan tidak mau kalah dengan temannya mantan pengurus LDC Linau Diving Club.
Dia berharap kepada Akar Global Inisitif untuk terus memberdayakan masyarakat pesisir, Selain potensi perikanan, Wakil Bupati menyebut Linau dan beberapa desa yang didampingi oleh Akar Global Inisiatif memiliki potensi wisata bahari yang belum dikelola secara maksimal.
Setelah Wakil Bupati membuka secara resmi Gurita Fest 2023, kami diajak keliling oleh Panitia untuk melihat produk UMKM masyarakat Linau. Ada banyak makanan yang dipamerkan oleh masyarakat dari produk kopi, olahan Gurita berupa kerupuk, brownies gurita, gurita kering serta makanan khas lokal masyarakat Linau.
“Selain untuk ketahanaan pangan, produk makanan rakyat ini bisa mencegah serangan fast food yang kadar gizinya masih bisa kita dipertanyakan” Gurau saya kepada Bupati sehabis dia bercakap-cakap dengan seorang ibu penjual olahan makanan dari Gurita.
Sebagai ketua Satgas Stunting, Gurauan saya ditanggapi serius oleh Wakil Bupati. Rendahnya akses terhadap makanan bergizi, asupan vitamin, mineral dan buruknya keragaman pangan dan sumber protein adalah penyebab utaman dari stunting. Katannya sambil mengajak kami untuk duduk Kembali di kursi “kehormatan”.
Sambil mendengarkan interaktif yang dipandu oleh Adi Idham Siregar yang menghadirkan Sekretaris Desa dan Pengurus LDC Linau Diving Club sebagai narasumber. Saya menyimak secara seksama, mereka bercerita banyak tentang pengelolaan sumber daya laut yang ada di Linau baik yang dilakukan oleh masyarakat umum maupun yang dilakukan oleh KUB Perahu Dayung yang diampingi oleh Akar Global Insiatif.
Dari dialog interatif yang juga disiarkan secara live di Instagram Akar Global Inisiatif, menyadarkan saya pentingnya teknik resiliensi ekosistem terumbu karang serta pengembangan pendekatan yang dibutuhkan untuk beradaptasi. Adaptasi merupakan kemampuan sistem ekologi dan sosial yang terkait sangat erat, untuk menghadapi situasi baru tanpa mengurangi kesempatan mendapatkan pilihan masa depan. Kunci untuk meningkatkan kapasitas adaptif ialah resiliensi yang merupakan strategi yang harus mulai dikembangkan.
“Bapak ibu sekalian,” suara merdu dari master of ceremony, menandakan acara Fest 2023 untuk hari pertama selesai. Besok kita akan bertemu Kembali bersama artis dangdut dari Ibu Kota yang akan mengiringi kegiatan temporary closure. Katanya dengan merdu.