Kamis, 16 Februari 2023 bertempat di Kantor DKP Kabupaten Kaur, Akar Foundation dan Dinas Perikanan Kabupaten Kaur melakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama untuk Mendukung dan Memfasilitasi Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dalam Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Kaur selama 2 tahun yakni sejak Februari 2023 sampai Februari 2025.

Kerjasama ini merupakan komitmen kedua belah pihak dalam mendorong kesejahteraan nelayan di desa Linau dan Merpas. Komitmen ini juga merupakan tindak lanjut dari kegiatan kolaborasi antara Akar Foundation, DKP Kaur dan Bupati Kaur dalam kegiatan pekan Gurita pada awal tahun 2023 lalu.

“Selama ini pihak Akar selalu berkoordinasi dengan DKP Kaur dalam melakukan kegiatan di desa Merpas dan Linau, termasuk memberikan informasi progres advokasi di level provinsi. Begitu juga dengan DKP Kaur yang berupaya memberikan dukungan prioritas kepada nelayan yang didampingi oleh Akar”. Ujar Warman, staf program Akar Foundation.

“Saat ini Kaur sudah naik level untuk program perikanan. Kita secara khusus memberikan dukungan terhadap kelompok nelayan yang didampingi oleh Akar Foundation agar mereka menjadi kelompok yang mandiri dan maju dalam pengelolaan perikanan. Sejauh ini dukungan DKP Kaur terhadap nelayan di desa Merpas adalah memfasilitasi sarana dan prasarana untuk kelompok usaha bersama (KUB) Ujung Lancang berupa bangunan Rumah Informasi Gurita di Pantai Laguna. Selain itu DKP Kaur juga mendukung kegiatan Temporary Closure atau Penutupan Sementara yang dilakukan oleh KUB untuk menjaga habitat gurita dan peningkatan produktivitas hasil tangkap gurita. Kedepan, melalui kerjasama ini kami, DKP Kaur berharap ada banyak lagi kemajuan yang bisa kita peroleh untuk perikanan tangkap di laut bersama Akar. Dan saat ini pekerjaan yang sedang menunggu adalah mewujudkan desa Linau sebagai desa Smart Village Fisheries. Ujar Robi, Sekretaris DKP Kaur.

Dalam pertemuan tersebut, pihak DPK Kaur juga berencana untuk mengadopsi model pendataan gurita yang selama ini sudah difasilitasi oleh Akar kepada nelayan desa Merpas dan Linau untuk melihat potensi perikanan gurita di Kabupaten Kaur.

“Intinya, dari kegiatan yang selama ini dilakukan oleh Akar, ada banyak kegiatan yang bisa kita replikasi dan improvisasi di tingkat tapak. Dan selain gurita masih ada banyak lagi potensi sumber daya alam lainnya yang belum menjadi perhatian kita, seperti garam dan seagrape atau anggur laut.” Tambah Robi.

Robi juga menyampaikan bahwa sebetulnya dalam dana desa harus ada alokasi 20% untuk program ketahanan pangan. Namun sejauh ini belum ada inovasi program ketahanan pangan di kawasan pesisir.

Dinar, Program Manajer Akar mengatakan bahwa Akar yang selama ini juga fokus pada isu-isu tenurial tentu sangat fokus juga pada aspek pangan. Di desa Merpas salah satunya, Akar Foundation telah mendorong inisiatif program ketahanan pangan keluarga nelayan melalui pembangunan demplot pangan organik secara kolektif di lahan kas desa dan individu di pekarangan rumah tangga nelayan. Dan saat ini terdapat lebih dari 70 KK di desa Merpas yang menerima manfaat dari program tersebut.

“Jika kita ingin memasukan program ketahanan pangan dalam kerja kolaborasi kita, kita akan cari model program ketahanan pangan berbasis komoditas perikanan. Jadi targetnya bukan hanya perbaikan gizi atau pola konsumsi keluarga, tetapi juga sebagai strategi nafkah”. Jelas Dinar.

Akhirnya, setelah diskusi cukup panjang dalam rangka persiapan kerjasama ini, Kepala DKP Kabupaten Kaur, Misralman, SP dan Erwin Basrin Direktur Akar Foundation, bertempat di Kantor Bupati Kaur melakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MOU) Mendukung dan Memfasilitasi Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dalam Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Kaur.