AKARNEWS – Akar Foundation bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu menggelar Lokakarya Memperkuat Komitmen Pemerintah Daerah dalam Upaya Penurunan Stunting melalui Tata Kelola Sumber Daya Alam yang Inklusif dan Berkelanjutan. Lokakarya digelar di Hotel Golden Rich 88, Curup, Rejang Lebong, Senin – Selasa, 24 – 25 Juli 2023.
Kegiatan selama 2 hari ini dibuka secara resmi oleh Bupati Rejang Lebong, Drs. Samsul Effendi, MM dengan menghadirkan 4 (empat) keynote speaker. Hari pertama, Pemateri awal disampaikan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Rejang Lebong, Khirdes Lapendo Pasju, SSTP, M.S. Fokus materi terkait Rencana Pembanguan Daerah dalam mengentaskan isu stunting pada multilevel strategis (sektor pertanian dan pangan serta kesehatan).
Kemudian dilanjutkan pemateri dari Research Fellow of Center for Transdisciplinary and Sustainability Sciences (CTSS) Institut Pertanian Bogor (IPB) University, David Arhadian. David menyampaikan materi terkait stunting dan tata Kelola sumber daya alam (SDA). Fokusnya terkait jaminan keamanan atas sekumpulan hak yang mencakup hak mengakses dan hak pakai untuk mengelola, eksklusi, dan mengalihkan (tenurial security) sebagai syarat kedaulatan pangan (food sovereignty). Lalu disusul pemateri dari Direktur Kalyanamitra, Jakarta, Listyowati, yang terfokus pada materi gender sebagai perspektif untuk pemulihan hak-hak perempuan dalam rangka penurunan stunting.
Hari kedua, materi yang diangkat terkait inovasi dan inklusivitas Program Penurunan Stunting dalam Rencana Pembangunan Daerah. Ini akan disampaikan oleh Ir. Harmen Malik, M.Sc, P.Hd selaku Ketua Tim Ahli Gubernur Bengkulu dan Ketua Tim Percepatan Pembangunan Kabupaten Kaur.
Tujuan lokakarya diadakan untuk mendorong program percepatan penurunan prevalensi stunting yang fokus pada upaya perlindungan hak-hak tenurial Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal (MAKL) dan keterjaminan sumber pangan melalui tata kelola sumber daya alam berbasis agroekologi. Melalui lokakarya ini, akan menghasilkan diskusi terkait potensi, strategi dan rencana aksi program penurunan stunting. Sehingga audiens akan menghasilkan reformulasi strategi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dalam mendorong program penurunan stunting di Kabupaten Rejang Lebong . Yang outputnya bermuara pada penandatangan nota kesepakatan (MoU) rencana aksi kolaborasi antara Akar Foundation sebagai Non Government Organization (NGO) atau lembaga pelaksana program dengan Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong.
Peserta lokakarya ini dihadiri oleh TPPS Provinsi Bengkulu, Satgas Stunting Provinsi Bengkulu. Pemkab Rejang Lebong dan jajarannya, yakni Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Rejang Lebong, Dinas Ketahanan Pangan Rejang Lebong, Dinas Kesehatan Rejang Lebong. Lalu Dinas Pemberdayaan dan Masyarakat Desa (DPMD) Rejang Lebong, Dinas Sosial Kabupaten Rejang Lebong serta Dinas Pertanian dan Perikanan Rejang Lebong. Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu. Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Bukit Daun.
Hadir juga dari kalangan akademik yaitu, Universitas Bengkulu (Unib) dan Poltekkes Negeri Kemenkes Bengkulu. Komunitas lokal, yakni, Forum Generasi Berencana (GENRE) Kabupaten Rejang Lebong. Kelompok Tani HKm, KPPL Maju Bersama dan KPPSWD. Serta dari Pemerintah Desa Tebat Pulau, Desa Tanjung Dalam, Desa Air Lanang dan Desa Baru Manis.(AKAR)