AKARNEWS.Pada tanggal 23-24 September, Akar Foundation menyelenggarakan kegiatan “Workshop Persiapan Penelitian Etnoekologi Perladangan” di Desa Embong 1, Uram Jaya, Lebong. Kegiatan ini melibatkan sekitar 7 orang peneliti muda yang sudah di rekrut sebelumnya. Dalam kegiatan ini, para tetua kampung yang mengerti tentang adat juga diundang dan akan dilibatkan dalam perjalanan penelitian nantinya.
Acara dibuka oleh Erwin Basrin selaku Direktur Akar Foundation yang sempat menyampaikan tujuan dari diadakannya kegiatan ini “Penelitian ini bermaksud untuk menggali ilmu terkait praktek perladangan yang dilakukan oleh masyarakat desa yang kedepannya dapat dimanfaatkan sebagai ilmu pengetahuan. Kita akan menulis sejarah dan ilmu dari desa kita sendiri untuk diketahui oleh masyarakat luas.” Ujarnya
Kegiatan yang melibatkan peneliti muda ini juga diharapkan untuk dapat meregenerasi pengetahuan adat yang saat ini biasanya hanya berfokus pada orang yang dituakan.
“Selama ini, biasanya jika ingin mengetahui pengetahuan terkait informasi adat biasanya diarahkan kepada orang tua dan jarang bahkan hampir tidak pernah anak muda yang tahu informasi tentang hal-hal terkait adat. Hal inilah yang diharapkan dari kegiatan ini kedepannya bisa menjadi regenerasi pengetahuan tentang adat kepada pemuda agar mereka juga bisa dilibatkan untuk menjadi sumber informasi pengetahuan adat.” Ujar Dinar yang menjadi asistensi kegiatan penelitian pemuda kedepannya.
“Akar Foundation sudah cukup lama saya kenal dan bersama secara konsisten mendampingi masyarakat dan berbagi ilmu maupun informasi. Seperti yang sama harusnya kita pahami bahwa Ilmu Pengetahuan bisa kita ambil bukan hanya dari satu tempat tapi bisa dari banyak tempat. Yang namanya ilmu bermanfaat bagi kehidupan baik pribadi maupun kemasyarakatan. Itulah kami mendukung kegiatan ini dan berharap bisa bermanfaat untuk masyarakat kita kedepannya” Ujar pak Saud dari kalangan Tetua adat saat dimintai saran dan pendapat terkait kegiatan ini.
Selain dari kalangan tetua, Berry dari kalangan Pemuda yang juga menjadi bagian dari Peneliti Muda Progresif juga menyampaikan pendapatnya terkait kegiatan ini. Menurutnya kegiatan ini sangat positif bagi masyarakat, namun di harapkan untuk tidak sekedar hanya berakhir sebagai bahan naskah akademik saja namun juga dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya serta dapat menyentuh langsung kehidupan masyarakat.
Hasil akhir dari penelitian yang dilakukan oleh para Peneliti Muda Progresif ini nantinya akan di Desiminasikan dalam bentuk workshop maupun ruang-ruang publikasi lainnya agar masyarakat mendapatkan ilmu pengetahuan dan informasi lebih mendalam lainnya terkait Sistem Perladangan masyarakat adat 3 Kutei Embong.