Sejak 6 bulan lalu Tim Riset Akar Foundation melakukan penelitiani di Desa Bukit Nibung yang bertujuan untuk melihat perubahan yang terjadi selama proses eksplorasi mulai dari perubahan tutupan lahan, dampak lingkungan, serta perubahan matapencaharian masyarakat di Desa Bukit Nibung di PT PGE Hulu Lais di Kabupaten Lebong, Bengkulu.

Hasil riset tersebut akhirnya di Desiminasikan dengan mengusung tajuk “Community Base Monitoring and research Founding” dalam rangkaian acara stakeholder meeting pada Selasa, 14 Maret 2023 di Hotel Pangeran Lebong, Bengkulu. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Masyarakat Desa Bukit Nibung, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bukit Agung, Penyuluh kehutanan Lebong, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Bukit Nibung, Ketua LPM perwakilan Kelurahan Taba Anyar, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Lebong beserta staf.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas LHK menyampaikan bahwa pihaknya sedang memikirkan arah lingkungan ini kedepannya serta dampak sosial yang ditimbulkan.

Hal lain yang juga dibahas dalam pertemuan ini adalah kebutuhan air bersih di Desa Bukit Nibung. “Kami kekurangan air bersih serta air untuk mengairi sawah kami. Kami sebenarnya ingin menggunakan air yang ada di Danau Lem, namun mohon petunjuknya bagaimana kami harusnya untuk perizinan” Ujar Roni, masyarakat dari Desa Bukit Nibung.

Dari desiminasi tersebut didapatkan hasil sebagai berikut:

  1. Terjadi perubahan tutupan lahan akibat longsor yang terjadi di kawasan kluster A wilayah eksplorasi PT. Pertamina Geothermal Energy(PGE) Hulu Lais. Namun pemerintah Kabupaten Lebong menyatakan bahwa ini adalah bencana alam.
  2. Terjadi perubahan pola nafkah pasca longsor. Banyak yang meninggalkan kebun dan sawah dan beralih menjadi tukang bangunan, tukang potong kayu, dan sebagainya.
  3. Sering tercium bau belerang dari aliran air menuju ke sawah.
  4. Lebong yang sebelumnya merupakan pemasok Ikan jenis mas, sekarang berubah. Ikan mas yang di budidaya oleh masyarakat tidak tumbuh dengan optimal.

Jamal, Selaku mewakili tim riset dalam menyampaikan desiminasi menyebutkan bahwa penelitian yang dilakukan ini menggunakan pendekatan Community Base Monitoring. Artinya, masyarakat terlibat dalam pemantauan dilingkungan seputaran wilayah eksplorasi. Selain itu, Kegiatan ini dilakukan untuk menyebarluaskan informasi dari hasil pemantauan.

“Sebelumnya mereka juga dibekali pelatihan-pelatihan, salah satunya pemetaan” Ujarnya.

Hasil dari riset ini kemudian akan menjadi rekomendasi untuk evaluasi Rencana Umum Energi Daerah. Mengingat PT. PGE Hulu Lais merupakan perusahaan yang bergerak dibidang energi terbarukan di Kabupaten Lebong. “Rencana Umum Energi Daerah sudah saatnya di revisi karena sudah masuk tahun ke lima” ujar Erwin Basrin selaku Direktur Akar Foundation.(NL)

 

.