Senin, Maret 8, 2021
Akar Foundation
  • Home
  • Program
    • All
    • TKWR
    • Pendidikan Kritis
    • GESIT
    Kondisi Georafis dan Ancaman Ekologi Akibat Perkebunan Monokultur di Mukomuko

    Kondisi Georafis dan Ancaman Ekologi Akibat Perkebunan Monokultur di Mukomuko

    Mendorong Kolaborasi Pengelolaan Kawasan Konservasi; Bengkulu, Riau dan Jambi

    Pemuda Petani di dalam Zaman yang Bergeliat

    Pemuda Petani di dalam Zaman yang Bergeliat

    Resume Webinar “Catatan Konflik Agraria dan Pembaruan Hukum Agraria Nasional” Bagian Hukum Perdata dan Ekonomi FH UNIB

    Konstruksi Sosial Yang Melanggengkan Ketidakadilan Terhadap Perempuan Dalam Mengelola Ruang Hidup

    Maryana dan Agensi Perempuan Nelayan Gurita Desa Merpas

    Esai; Cerita Perjalanan Mengorganisir Komunitas II

    Esai; Cerita Perjalanan Mengorganisir Komunitas 1

    Mendaras Kerentanan dan Ketidaksetaraan melalui Konsep Perlindungan Sosial (Bagian II): Perlindungan Sosial di Mulai dari Mana?

  • Publikasi
    • All
    • Berita
    • Akar Stories
    • Artikel dan Opini
    • Rilis
    • Paper
    • Riset
    • Bulletin
    Luncurkan CBMM, Akar Foundation Soroti Beberapa Peluang Kebijakan

    Luncurkan CBMM, Akar Foundation Soroti Beberapa Peluang Kebijakan

    Adakan Workshop, Akar Foundation dan Mitra Penyelenggara Perkenalkan CBMM

    Adakan Workshop, Akar Foundation dan Mitra Penyelenggara Perkenalkan CBMM

    Adakan Roadshow, Akar Foundation Bahas CBMM bersama DKP Provinsi Bengkulu.

    Adakan Roadshow, Akar Foundation Bahas CBMM bersama DKP Provinsi Bengkulu.

    Akar Foundation Tawarkan Konsep CBMM kepada DKP dan Bappeda Provinsi Bengkulu

    Akar Foundation Tawarkan Konsep CBMM kepada DKP dan Bappeda Provinsi Bengkulu

    Inventori NelayanTangkap di Ujung Lancang

    Inventori NelayanTangkap di Ujung Lancang

    Menakhlikkan Perawi di Ujung Lancang

    Menakhlikkan Perawi di Ujung Lancang

    Adakan Pelatihan Citizen Journalism untuk Warga Desa Merpas, Akar Foundation Gandeng Aji Bengkulu.

    Adakan Pelatihan Citizen Journalism untuk Warga Desa Merpas, Akar Foundation Gandeng Aji Bengkulu.

    Koalisi Masyarakat Adat dan Organisasi Masyarakat Sipil Minta Komite CERD PBB Mendesak Indonesia Agar Mencabut UU Cipta Kerja

    Koalisi Masyarakat Adat dan Organisasi Masyarakat Sipil Minta Komite CERD PBB Mendesak Indonesia Agar Mencabut UU Cipta Kerja

    Tuah Demong Samin II

    Tuah Demong Samin II

  • Galeri Akar
  • Kedai Akar
No Result
View All Result
  • Home
  • Program
    • All
    • TKWR
    • Pendidikan Kritis
    • GESIT
    Kondisi Georafis dan Ancaman Ekologi Akibat Perkebunan Monokultur di Mukomuko

    Kondisi Georafis dan Ancaman Ekologi Akibat Perkebunan Monokultur di Mukomuko

    Mendorong Kolaborasi Pengelolaan Kawasan Konservasi; Bengkulu, Riau dan Jambi

    Pemuda Petani di dalam Zaman yang Bergeliat

    Pemuda Petani di dalam Zaman yang Bergeliat

    Resume Webinar “Catatan Konflik Agraria dan Pembaruan Hukum Agraria Nasional” Bagian Hukum Perdata dan Ekonomi FH UNIB

    Konstruksi Sosial Yang Melanggengkan Ketidakadilan Terhadap Perempuan Dalam Mengelola Ruang Hidup

    Maryana dan Agensi Perempuan Nelayan Gurita Desa Merpas

    Esai; Cerita Perjalanan Mengorganisir Komunitas II

    Esai; Cerita Perjalanan Mengorganisir Komunitas 1

    Mendaras Kerentanan dan Ketidaksetaraan melalui Konsep Perlindungan Sosial (Bagian II): Perlindungan Sosial di Mulai dari Mana?

  • Publikasi
    • All
    • Berita
    • Akar Stories
    • Artikel dan Opini
    • Rilis
    • Paper
    • Riset
    • Bulletin
    Luncurkan CBMM, Akar Foundation Soroti Beberapa Peluang Kebijakan

    Luncurkan CBMM, Akar Foundation Soroti Beberapa Peluang Kebijakan

    Adakan Workshop, Akar Foundation dan Mitra Penyelenggara Perkenalkan CBMM

    Adakan Workshop, Akar Foundation dan Mitra Penyelenggara Perkenalkan CBMM

    Adakan Roadshow, Akar Foundation Bahas CBMM bersama DKP Provinsi Bengkulu.

    Adakan Roadshow, Akar Foundation Bahas CBMM bersama DKP Provinsi Bengkulu.

    Akar Foundation Tawarkan Konsep CBMM kepada DKP dan Bappeda Provinsi Bengkulu

    Akar Foundation Tawarkan Konsep CBMM kepada DKP dan Bappeda Provinsi Bengkulu

    Inventori NelayanTangkap di Ujung Lancang

    Inventori NelayanTangkap di Ujung Lancang

    Menakhlikkan Perawi di Ujung Lancang

    Menakhlikkan Perawi di Ujung Lancang

    Adakan Pelatihan Citizen Journalism untuk Warga Desa Merpas, Akar Foundation Gandeng Aji Bengkulu.

    Adakan Pelatihan Citizen Journalism untuk Warga Desa Merpas, Akar Foundation Gandeng Aji Bengkulu.

    Koalisi Masyarakat Adat dan Organisasi Masyarakat Sipil Minta Komite CERD PBB Mendesak Indonesia Agar Mencabut UU Cipta Kerja

    Koalisi Masyarakat Adat dan Organisasi Masyarakat Sipil Minta Komite CERD PBB Mendesak Indonesia Agar Mencabut UU Cipta Kerja

    Tuah Demong Samin II

    Tuah Demong Samin II

  • Galeri Akar
  • Kedai Akar
No Result
View All Result
Akar Foundation
No Result
View All Result
Home Publikasi Berita

Riset Sistem Foodways Memperlihatkan Kerentanan Makanan dan Kelaparan Tersembunyi di Keluarga Petani Pengelola Hutan Kemasyarakatan

Akar Foundation by Akar Foundation
20 Desember 2018
in Berita
0

Pramasty Ayu Kusdinar. Akar Foundation, 2018

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Linkedin

AKARNEWS. Konflik petani dan petugas penjaga hutan itu berlangsung cukup lama di 5 Desa di Kabupaten Rejang Lebong Propinsi Bengkulu. Konflik ini muncul karena wilayah kelola rakyat dijadikan sebagai Hutan Negara, Hutan Lindung Bulit Daun Register 5. Akibat kepentingan ekologi yang idealis yang menekankan rehabilitasi dan pengamanan kawasan dengan kepentingan ekonomi pragmatis masyarakat sekitar hutan.
“Perubahan paradigma tata kelola hutan, salah satunya Hutan Kemasyarakatan memberikan kesempatan bagi petani untuk mengelola lahan di dalam hutan selama 35 tahun.” Kata Pramasty Ayu Kusdinar dalam presentasi hasil riset yang dilaksanakan oleh Akar Foundation dan Inkrispena di Hotel Sinar Sport Kota Bengkulu, (19/12/2018).

Peserta Desiminas Hasil Riset. Akar Foundation, 2018

 
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Akar Foundation dan Inkrispena ini menghadirkan 20 orang perempuan petani Hutan Kemasyarakatan, Pengurus dari 4 Gapoktan Pemegang Izin Pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan (IUPHKm) dari Desa Air Lanang, Tanjung Dalam, Tebat Pulau dan Tebat Tenong dalam Kabupaten Rejang Lebong, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Propinsi Bengkulu, Universitas Bengkulu, Sajogjo Institute dan beberapa LSM Lingkungan dan Perempuan yang ada di Bengkulu.
Di Kabupaten Rejang Lebong. Menurut Pramasty Ayu Kusdinar sejak tahun 2015 berdasarkan Keputusan Bupati Rejang Lebong Nomor 180.186.III Tahun 2015 telah di berikan Izin Usaha Pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan (IUPHKm) untuk lima desa yang berada di buffer zone Hutan Lindung Bukit Daun.
Riset system foodways ini dilaksanakan di Desa Air Lanang dan Tebat Pulau Kabupaten Rejang Lebong, kedua desa ini telah di berikan IUPHKm. Riset ini tujuannya untuk mendeskripsikan secara induktif sistem foodways keluarga petani Hutan Kemasyarakatan dan mengungkap adanya kelaparan tersembunyi di balik ancaman kerentanan livelihood.
Ibu Petani HKm Rejang Lebong. Akar Foundation, 2018

“Unit analisis penelitian adalah rumah tangga petani HKm dengan menggunakan metode Penelitian Aksi Feminis” Kata Perempuan yang biasa di panggil Dinar ini.
“Akibat konflik kehutanan yang sangat lama memisahkan masyarakat dengan hutan telah terjadi perubahan pola tanam, perubahan pola kehidupan dan corak struktur produksi” Kata Dinar.
Sementara hasil awal penelitian, Dinar menjelaskan dalam penelitian yang dilakukan oleh Akar Foundation dan Inkrispena ini menemukan terjadi perubahan Kebiasaan makan di keluarga petani Hutan Kemasyarakatan, sumber makanan, volume dan frekuensi makan, cara mengolah makanan (kuliner) dan perubahan cara mengolah makanan.
“Pola belanja konsumsi berdampak pada problem kesehatan reproduksi kondisi ini memunculkan siasat gotong royong makanan” Kata Dinar.
Baca Juga: Pramasty Ayu Kusdinar; Perubahan Sistem Foodway Memicu Kelaparan Tersembunyi Bagi Masyarakat Sekitar Hutan
Sementara Ken Budha Kusumandaru dari Inkripena menjelaskan bahwa awalnya petani Hutan berorientasi berproduksi untuk menghasilkan pangan dan belum mengenal adanya istilah dan masa Paceklik. Perubahan produksi makan berganti dengan produksi uang memicu perubahan.
“Yang tampak perubahan corak produksi ini adalah pertanian monokultur” Kata Peneliti Senior di Inkrispena ini.
“Para petani dipaksa menanam tanaman komoditi bisnis seperti kopi, gula, namun sedikit saja dibolehkan menanam kebutuhan pokok. Sistem tersebut sistematis terbawa-bawa hingga sekarang,” jelasnya.
Perubahan sistem foodways sepenuhnya pada pasar untuk pengadaan makanan tertumpu pada uang. Hal ini memperlihatkan munculnya ancaman kerentanan terhadap penyediaan makanan yang berkolerasi dengan kelaparan.
“Jalan keluar untuk kasus ini salah satunya adalah memberikan akses pada masyarakat secara maksimal, akses terhadap tanah, akses pengetahuan, jejaring kerja sama dan permodalan yang tentunya tidak menjerat leher petani.” Jelas Ken Ndaru.

Tags: #ReformaAgraria #HutanKemasyarakatan
Previous Post

Pramasty Ayu Kusdinar: Perubahan Sistem Foodway Memicu Kelaparan Tersembunyi Bagi Masyarakat Sekitar Hutan

Next Post

Peluang Pendanaan: Pembangunan Hutan Kemasyarakatan (HKm) melalui Fasilitas Dana Bergulir dari Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan

Next Post

Peluang Pendanaan: Pembangunan Hutan Kemasyarakatan (HKm) melalui Fasilitas Dana Bergulir dari Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer

  • Melirik Kearifan Lokal Suku Rejang Jurukalang dalam Tata Kelola Hutan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Luncurkan CBMM, Akar Foundation Soroti Beberapa Peluang Kebijakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hukum Adat Rejang: Catatan Riset Aksi Meniti Jalan Pengakuan Masyarakat Hukum Adat Rejang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pandemi Covid-19 dan Ketahanan Sosial Masyarakat Pedesaan Bengkulu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengembangan Ekonomi Berbasis Masyarakat Pengelola Perhutanan Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
akar logo

Alamat: Jl. Bakti Husada 8 No 17 D Rt 13 Rw 01 Nusa Indah
Kec. Gading Cempaka Kota Bengkulu 38225.B

Email: info@akar.or.id
Telepone: (0736) 5741738

Kedai Akar

Membeli dan mengkonsumsi kopi Akar, anda berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan petani hutan sekaligus membantu rehabilitas kawasan hutan.

Kunjungi Kedai Akar

Katalog Kedai Akar

Lihat Katalog

@2021 All Right Reserved – Akar Foundation

  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi
No Result
View All Result
  • Home
  • Program
    • GESIT
    • Pendidikan Kritis
    • TKWR
  • Publikasi
    • Berita
    • Akar Stories
    • Artikel dan Opini
    • Rilis
    • Paper
    • Riset
    • Bulletin
  • Galeri Akar
  • Kedai Akar

Previous Next
Close
Test Caption
Test Description goes like this