Seluas 35 ha Kawasan Taman Wisata Alam Bukit Kaba yang berada di desa Bandung Jaya telah melakukan Kerja Sama melalui Skema Kemitraan Konservasi kepada 32 orang petani hutan yang tergabung dalam Kelompok Tani Wono Karyo. Kemitraan konservasi ini bertujuan untuk pelestarian Kawasan sekaligus sebagai upaya peningkatan kesejahteraan petani dan upaya penyelesaian konflik penguasaan lahan yang terjadi sejak tahun 1954. Sebagai petani hutan mereka mengharapkan produksi lahan melalui penanaman tanaman hutan yang bernilai ekonomis.
Pada pelatihan Community Livelihood Assessment Product Scanning (CLAPs) yang diselenggarakan Akar pada tanggal 10 November 2022, di Desa Tangsi Duren dengan melibatkan 18 orang Petani perempuan Indah Jaya dan beberapa kelompok tani lainnya yang di wakili oleh ketua Pengurus Kelompok Tani Wono Karyo menyampaikan potensi yang dimiliki oleh masyarakat diantaranya wisata alam, potensi kopi dan tanaman keras yang bernilai ekonomi serta dukungan dari banyak pihak baik dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) maupun dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung.
“Desa Wisata, merupakan strategi untuk mengkampanyekan pengelolaan hutan berbasis masyarakat. Dengan Wisata Alam kami bisa menyampaikan ide dan cara masyarakat yang ada di Desa Bandung Jaya dalam mengelola alam. Ide dan cara kami mengelola hutan ini telah mendapat apresiasi dari BKSDA Bengkulu-Lampung dalam bentuk berbagai bantuan.” Ujar Bapak Hengky salah seorang petani yang terlibat dalam kemitraan konservasi.
Pak Hengky juga menyampaikan bahwa ke depan, selain cara mengelola hutan mereka juga akan menyusun strategi penghidupan melalui tanaman pangan berbasis lahan. Dengan pelatihan CLAPs mereka dapat menganalisis kemungkinan-kemungkinan yang bisa mereka lakukan dalam pemanfaatan lahan.
“Kami tahu dengan potensi yang kami miliki baik potensi yang ada di lahan maupun kemampuan yang kami miliki seperti system social, pengetahuan dan keterampilan yang kami miliki kami optimis cita-cita masa depan kami bisa tercapai. Kemitraan konservasi ini akan diperluas kepada kelompok masyarakat yang kuat komitmennya dalam menjaga hutan tetap lestari. Sekarang ada beberapa desa yang ada di Kecamatan Kabawetan yang akan mangajukan skema kemitraan konservasi” tutup Pak Hengky.