AKARNEWS. Selasa (08/11/2016) bertempat di Kantor Bupati Rejang Lebong Propinsi Bengkulu Akar Foundation melaksanakan launching produk bubuk kopi yang dikelolah oleh masyarakat di lahan Hutan Kemasyarakatan. Produk Bubuk Kopi bermerek Akar, adalah produk Kopi berjenis Robusta berasal dari Kawasan Hutan Lindung Bukit Daun Register 5 yang saat ini telah dibebani Izin Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan (IUPHKm) berdasarkan Keputusan Bupati RL, No: 180.186.III Tahun 2015 di lahan seluas 1.486,41 Ha; yang di berikan kepada 721 Kepala Keluarga yang tergabung di dalam 5 Gabungan Kelompok Tani Hutan Kemasyarakatan tersebar di 5 Desa (Desa Air Lanang, Tanjung Dalam, Tebat Tenong Dalam, Tebat Pulau dan Baru Manis) Kabupaten Rejang Lebong Propinsi Bengkulu.
Peluncuran perdana produk bubuk kopi Akar yang merupakan singkatan dari Aroma kopi Alami Rejang ini dilakukan oleh Sekretaris Daerah, Bapak RA Deni mewakili Bupati Rejang Lebong yang disaksikan oleh Stap Ahli Menteri Lingkungan hidup dan Kehutanan Bapak Ir. Masyhud M.M dan Direktur Direktur Bina Usaha Perhutanan Sosial dan Hutan Adat – BUPSHA PSKL, Ir Susilo Indarto M.Si.
Launching Bubuk Kopi ini mengambil tema “Jelajah Kopi Aroma Kopi Alami Rejang (Akar) Menuju Kelestarian Ekologi dan Kearifan Budaya”. Menurut Pramasty Ayu Kusdinar, Koordinator Program di Akar Foundation, tema ini merujuk pada tata kelola kawasan dengan komoditi utamanya adalah kopi dengan bududaya agroforestry dan pengelolaan bubuk kopi secara tradisional. “Pesan yang ingin disampaikan oleh Kopi Akar adalah pentingnya kelestarian ekologi melalui budidaya kopi yang berkelanjutan serta nilai budaya dalam setiap proses sehingga sampai di tangan konsumen”, Katanya disela-sela launching.
Sementara Sekretaris Daerah dalam sambutannya menyatakan bahwa Rejang Lebong (RL) memiliki 21.635 hektare lahan perkebunan kopi dan menghasilkan 13.000 ton per tahun. Jenis kopi robusta RL telah menunjukkan kualitas, sehingga memikat investor salah satunya dari Malaysia yang berkunjung ke RL bulan Mei 2016 lalu. “Melalui kegiatan ini, diharapkan ada kesamaan visi dalam pengelolaan HKm terutama dalam budidaya kopi.” Katanya.
Ir. Masyhud M.M menyatakan perkembangan yang luar biasa proses pendampingan yang dilakukan oleh Akar Foundation “Dua bulan lalu kami kesini masih membahas soal peran para pihak, hari ini saya mewakili Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan di undang oleh teman-teman Akar untuk lauching produk dari hasil Hutan Kemasyarakatan” Katanya dalam sambutan mewakili MLHK.
“Kopi bermerek Akar atau Aroma Kopi Alami Rejang atau Akar tidak hanya mewakili identitas georafis tetapi mencerminkan kelestarian kawasan dalam kata Alami, kami akan membantu proses penguatan produk dan pemasaran, saat ini kita sudah punya Pesona Mark yang akan menampung produk yang di hasilkan oleh Perhutanan Sosial” tambahnya.
Di halaman Gedung Pola dimana launching dilaksanakan, Akar Foundation bersama Koperasi yang dibentuk oleh gabungan 5 Gapoktan HKm, Koperasi “Cahaya Panca Sejahtera” terdapat 4 buah stan Exhibition yang masing-masing menampilkan informasi terkait dengan tata kelola hutan, info produk dan proses pengelolaan bubuk kopi oleh masyarakat yang dimotori oleh ibu-ibu petani HKm, dokumentasi proses perjuangan yang dilakukan Akar Foundation bersama masyarakat serta tata cara penyeduhan kopi. tiak.bdikar