BENGKULU, KAMIS – Sejumlah warga korban banjir di beberapa desa di Kabupaten Bengkulu Utara mulai terserang penyakit diare dan gatal-gatal, sementara air yang pada Kamis (23/10) malam meluap kini mulai surut dan menyisakan lumpur. Saat ini tidak kurang dari 30 warga mengeluh badannya gatal-gatal, warga lainnya mengaku mulai sakit daire, kata Nopen, Kepala Desa Batik Nau, salah satu desa yang cukup parah akibat terjangan banjir, Sabtu. Warga yang mengalami gangguan kesehatan itu sudah mendapat bantuan medis dan pengobatan dari Puskesmas setempat yang secara aktif ikut memantau para warga yang mengharapkan bantuan pengobatan. Banjir di Bengkulu Utara terjadi akibat meluapnya sungai Bintunan setelah guyuran hujan hampir sepanjang hari, namun tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.
Kerugian akibat bencana banjir itu sampai saat ini belum bisa ditaksir, karena selain ratusan ternak hilang, lahan pertanian dan perkebunan warga juga terendam air. Air saat ini sudah mulai surut dan masih menyisakan lumpur dan sampah di halaman rumah warga dari 327 rumah dalam 13 desa dalam tiga kecamatan yakni Kecamatan Batik Nau, Giri Mulya dan Kecamatan Air Besi.
ABD
Sumber : Antara