Yogyakarta, 24-27 Februari 2025 bertempat di Greenhost Boutique Hotel Prawirotaman, Akar Global Inisiatif melaksanakan perencanaan strategis (Renstra) yang menghadirkan Badan Pendiri, Pengurus, serta staf dan Pengawas Akar Global Inisiatif. Perencanaan Strategis ini tidak hanya sebagai media evaluasi pelaksanaan program dari tahun 2022-2025 tetapi sebagai media untuk menyusun arah dan strategi Akar Global Inisiatif untuk tahun 2025-2029.
Menurut Erwin Basrin Direktur Eksekutif Akar Global Inisiatif, perencanaan strategis bagi Akar Global Inisiatif merupakan proses krusial untuk mengarahkan kegiatan dan sumber daya guna mencapai misi dan visi organisasi. Tujuan utamanya adalah untuk menyusun dan menciptakan peta jalan yang jelas dalam menghadapi tantangan, memaksimalkan dampak sosial, dan memastikan keberlanjutan dalam jangka panjang.
“Perencanaan strategis tidak hanya berfungsi sebagai alat pengatur arah organisasi, tetapi juga sebagai fondasi untuk menciptakan perubahan sistemik yang inklusif dan berkelanjutan. Proses ini memastikan bahwa setiap langkah yang diambil selaras dengan visi dan misi, sekaligus meningkatkan kemampuan Akar Global Inisiatif untuk merespons tantangan global dan lokal dengan efektif.” Lanjut Erwin.
Dony Hendro Cahyono, Sekjen INSIST (Indonesian Society for Social Transformation) sebagai pemantik diskusi dalam Renstra memulai dengan presentasinya dengan pertanyaan Gerakan Sosial? Tumbuh dengan Akar atau Tanpa Akar. Salah satu yang paling penting menurutnya adalah bagaimana membangun kaidah azas strategi (the golden rule). Ketika situasi medan berubah, maka strategi harus berubah dan taktik pun harus berubah. “Tetapi tujuan tetap memenangkan pertarungan.” Papar Dony.
“Gerakan sosial adalah aksi bersama yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mewujudkan perubahan sosial. Gerakan sosial dapat dilakukan secara terorganisir, sistematis, atau informal.” Lanjut Dony.

Salah satu hasil penting yang disusun dari Renstra ini adalah isu strategis yang merujuk pada permasalahan atau tantangan utama yang memiliki dampak besar terhadap pencapaian tujuan Akar Global Inisiatif 2025-2029. Isu strategis ini menjadi fokus utama dalam perencanaan strategis karena mereka mewakili aspek-aspek kritis yang, jika tidak diatasi, dapat menghambat transformasi yang diinginkan. Terdapat 6 isu strategis yang diidentifikasi dan disusun oleh Akar Global Inisiatif; 1). Tenurial security dan integrated socio-ecological space (ruang sosio-ekologis yang terintegrasi); 2). Penguatan posisi strategis perempuan (power shifting); 3). Keperawatan bersama (commoning care) atas lingkungan hidup, relasi sosial dan keluarga; 4). Transformasi Literasi kepemudaan; 5). Konservasi Keanekaragaman hayati berbasis komunitas; 6). Reformasi hukum dan kebijakan tata Kelola sumber daya alam.
Dalam konteks Akar Global Inisiatif, isu strategis merupakan inti dari permasalahan yang perlu diperhatikan, meliputi faktor internal seperti kekuatan dan kelemahan organisasi serta faktor eksternal seperti peluang dan ancaman dari lingkungan sekitar. isu strategis ini adalah “titik tumpu” dari permasalahan yang harus dipecahkan agar Akar Global Inisiatif atau kebijakan organisasi yang dapat beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah dan mencapai dampak transformasi yang maksimal.
Erwin Basrin menyebutkan dengan mengidentifikasi isu strategis, Akar Global Inisiatif dapat menentukan prioritas tindakan, mengarahkan sumber daya secara tepat, dan merumuskan strategi yang adaptif. Dengan memfokuskan perhatian pada isu strategis memungkinkan Akar Global Inisiatif untuk menghadapi perubahan lingkungan dengan lebih efektif, memastikan bahwa setiap kebijakan dan program yang diimplementasikan tidak hanya relevan secara kontekstual, tetapi juga mampu menghasilkan dampak maksimal yang mendorong transformasi dan kemajuan secara berkelanjutan.
“Isu-isu inilah yang menjadi inti dari setiap permasalahan, tempat di mana upaya perbaikan dapat menghasilkan efek berantai yang mendalam dan menyeluruh.” Kata Erwin.