Minggu, Februari 28, 2021
Akar Foundation
  • Home
  • Program
    • All
    • TKWR
    • Pendidikan Kritis
    • GESIT
    Kondisi Georafis dan Ancaman Ekologi Akibat Perkebunan Monokultur di Mukomuko

    Kondisi Georafis dan Ancaman Ekologi Akibat Perkebunan Monokultur di Mukomuko

    Mendorong Kolaborasi Pengelolaan Kawasan Konservasi; Bengkulu, Riau dan Jambi

    Pemuda Petani di dalam Zaman yang Bergeliat

    Pemuda Petani di dalam Zaman yang Bergeliat

    Resume Webinar “Catatan Konflik Agraria dan Pembaruan Hukum Agraria Nasional” Bagian Hukum Perdata dan Ekonomi FH UNIB

    Konstruksi Sosial Yang Melanggengkan Ketidakadilan Terhadap Perempuan Dalam Mengelola Ruang Hidup

    Maryana dan Agensi Perempuan Nelayan Gurita Desa Merpas

    Esai; Cerita Perjalanan Mengorganisir Komunitas II

    Esai; Cerita Perjalanan Mengorganisir Komunitas 1

    Mendaras Kerentanan dan Ketidaksetaraan melalui Konsep Perlindungan Sosial (Bagian II): Perlindungan Sosial di Mulai dari Mana?

  • Publikasi
    • All
    • Berita
    • Akar Stories
    • Artikel dan Opini
    • Rilis
    • Paper
    • Riset
    • Bulletin
    Luncurkan CBMM, Akar Foundation Soroti Beberapa Peluang Kebijakan

    Luncurkan CBMM, Akar Foundation Soroti Beberapa Peluang Kebijakan

    Adakan Workshop, Akar Foundation dan Mitra Penyelenggara Perkenalkan CBMM

    Adakan Workshop, Akar Foundation dan Mitra Penyelenggara Perkenalkan CBMM

    Adakan Roadshow, Akar Foundation Bahas CBMM bersama DKP Provinsi Bengkulu.

    Adakan Roadshow, Akar Foundation Bahas CBMM bersama DKP Provinsi Bengkulu.

    Akar Foundation Tawarkan Konsep CBMM kepada DKP dan Bappeda Provinsi Bengkulu

    Akar Foundation Tawarkan Konsep CBMM kepada DKP dan Bappeda Provinsi Bengkulu

    Inventori NelayanTangkap di Ujung Lancang

    Inventori NelayanTangkap di Ujung Lancang

    Menakhlikkan Perawi di Ujung Lancang

    Menakhlikkan Perawi di Ujung Lancang

    Adakan Pelatihan Citizen Journalism untuk Warga Desa Merpas, Akar Foundation Gandeng Aji Bengkulu.

    Adakan Pelatihan Citizen Journalism untuk Warga Desa Merpas, Akar Foundation Gandeng Aji Bengkulu.

    Koalisi Masyarakat Adat dan Organisasi Masyarakat Sipil Minta Komite CERD PBB Mendesak Indonesia Agar Mencabut UU Cipta Kerja

    Koalisi Masyarakat Adat dan Organisasi Masyarakat Sipil Minta Komite CERD PBB Mendesak Indonesia Agar Mencabut UU Cipta Kerja

    Tuah Demong Samin II

    Tuah Demong Samin II

  • Galeri Akar
  • Kedai Akar
No Result
View All Result
  • Home
  • Program
    • All
    • TKWR
    • Pendidikan Kritis
    • GESIT
    Kondisi Georafis dan Ancaman Ekologi Akibat Perkebunan Monokultur di Mukomuko

    Kondisi Georafis dan Ancaman Ekologi Akibat Perkebunan Monokultur di Mukomuko

    Mendorong Kolaborasi Pengelolaan Kawasan Konservasi; Bengkulu, Riau dan Jambi

    Pemuda Petani di dalam Zaman yang Bergeliat

    Pemuda Petani di dalam Zaman yang Bergeliat

    Resume Webinar “Catatan Konflik Agraria dan Pembaruan Hukum Agraria Nasional” Bagian Hukum Perdata dan Ekonomi FH UNIB

    Konstruksi Sosial Yang Melanggengkan Ketidakadilan Terhadap Perempuan Dalam Mengelola Ruang Hidup

    Maryana dan Agensi Perempuan Nelayan Gurita Desa Merpas

    Esai; Cerita Perjalanan Mengorganisir Komunitas II

    Esai; Cerita Perjalanan Mengorganisir Komunitas 1

    Mendaras Kerentanan dan Ketidaksetaraan melalui Konsep Perlindungan Sosial (Bagian II): Perlindungan Sosial di Mulai dari Mana?

  • Publikasi
    • All
    • Berita
    • Akar Stories
    • Artikel dan Opini
    • Rilis
    • Paper
    • Riset
    • Bulletin
    Luncurkan CBMM, Akar Foundation Soroti Beberapa Peluang Kebijakan

    Luncurkan CBMM, Akar Foundation Soroti Beberapa Peluang Kebijakan

    Adakan Workshop, Akar Foundation dan Mitra Penyelenggara Perkenalkan CBMM

    Adakan Workshop, Akar Foundation dan Mitra Penyelenggara Perkenalkan CBMM

    Adakan Roadshow, Akar Foundation Bahas CBMM bersama DKP Provinsi Bengkulu.

    Adakan Roadshow, Akar Foundation Bahas CBMM bersama DKP Provinsi Bengkulu.

    Akar Foundation Tawarkan Konsep CBMM kepada DKP dan Bappeda Provinsi Bengkulu

    Akar Foundation Tawarkan Konsep CBMM kepada DKP dan Bappeda Provinsi Bengkulu

    Inventori NelayanTangkap di Ujung Lancang

    Inventori NelayanTangkap di Ujung Lancang

    Menakhlikkan Perawi di Ujung Lancang

    Menakhlikkan Perawi di Ujung Lancang

    Adakan Pelatihan Citizen Journalism untuk Warga Desa Merpas, Akar Foundation Gandeng Aji Bengkulu.

    Adakan Pelatihan Citizen Journalism untuk Warga Desa Merpas, Akar Foundation Gandeng Aji Bengkulu.

    Koalisi Masyarakat Adat dan Organisasi Masyarakat Sipil Minta Komite CERD PBB Mendesak Indonesia Agar Mencabut UU Cipta Kerja

    Koalisi Masyarakat Adat dan Organisasi Masyarakat Sipil Minta Komite CERD PBB Mendesak Indonesia Agar Mencabut UU Cipta Kerja

    Tuah Demong Samin II

    Tuah Demong Samin II

  • Galeri Akar
  • Kedai Akar
No Result
View All Result
Akar Foundation
No Result
View All Result
Home Publikasi Berita

Proyek REDD Terhadap Masyarakat Adat Yang Menuai Tanda Tanya

Akar Foundation by Akar Foundation
11 September 2012
in Berita
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Linkedin

AKARNEWS. Besarnya uang yang akan diterima negara kita dari proyek Reduced Emission from Deforestation and Degradation (REDD) tersebut begitu menyilaukan mata kita semua sehingga tidak ada yang menyoroti potensi pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dari proyek konservasi tersebut terhadap penduduk lokal dan komunitas adat yang selama ini memanfaatkan sumber daya hutan.
Sudah sering rasanya kita membaca laporan menyeramkan tentang dampak perubahan iklim terhadap kehidupan manusia. Kebanjiran, kelaparan, krisis air adalah beberapa bencana yang harus dihadapi umat manusia sebagai dampak dari perubahan iklim. Bahkan diperkirakan akan muncul berbagai pertikaian dan peperangan karena perebutan sumber daya alam yang semakin langka tersebut.
Begitu menakutkannya dampak perubahan iklim tersebut, sehingga berbagai negara, lembaga swadaya masyarakat dan media baik lokal maupun internasional seakan menyuarakan seruan yang seragam bahwa bumi harus segera diselamatkan dari bencana perubahan iklim. Akar sebagai salah satu NGO lingkungan dan pendukung masyarakat adat tentu saja melibatkan diri mendiskusikan  REDD bersama Masyarakat Adat, diskusi ini dilaksanakan di beberapa Kecamatan dan desa yang berada di Kabupaten Lebong Propinsi Bengkulu, kegiatan ini atas dukungan Global GreenGrants Fund salah satu lembaga mitra Akar yang berkedudukan di USA.
Menurut Erwin Basrin, Coordinator Program REDD Akar yang ditemui oleh Akarnews ketika memfasilitasi Diskusi REDD di Kecamatan Lebong Atas, ‘Jika soalnya adalah kopensasi REDD maka penyampaian informasi ini kepada Masyarakat Adat haruslah konprenhensif, misalnya kondisi politik global, alur ekonomi dan posisi hak rakyat atas kawasan’  jika mengacu pada kebijakan yang ada saat ini hampir  tidak ada ruang dan manfaat REDD terhadap masyarakat adat, misalnya di beberapa Kebijakan setingkat Menteri menyatakan bahwa masyarakat bisa saja ikut dalam scenario REDD tapi melalui skema Hutan Hak, ditambah Erwin.
Metode Free Prior Informed Consent (FPIC), tentu saja baik dimana informasi yang disampaikan sangat jelas dan kemudian masyarakat adat menyatakan ia atau tidak terhadap project REDD di wilayah Adat, ditambah Direktur Akar Sugian Bahanan, tapi kita harus melihat pola-pola yang berkembang saat ini, ‘setahu saya hak adat itu dikelola secara kolektif, sementara scenario yang dibangun REDD ini sepertinya mengacu pada teori hak liberal yang mengedepankan hak individu, kami di Akar mencoba mencari format yang memungkinkan masyarakat adat akan mendapatkan manfaat atas project REDD ini yang akan dijalankan pada tahun 2012’ tambah Sugian.
Secara substansi REDD adalah upaya mengurangi proses deforestasi dan degradasi hutan melalui pendekatan ekonomi, ditambahkan Erwin, disela-sela diskusi REDD di Kecataman Topos bahwa ‘masyarakat sudah harus mulai mendiskusikan soal REDD lebih lanjut terutama tentang kearifan local dalam mengelolan hutan bukan terjebak pada ekonomistik’, masyarakat adat yang selama ini terbukti memiliki kearifan lokal dalam mengelola sumberdaya hutan secara lestari harus selalu dilibatkan sejak dari perencanaan hingga evaluasi dalam kegiatan REDD untuk menyelamatkan bumi dari bencana perubahan iklim, tapi dari diskusi yang dilakukan Akar dengan masyarakat pola pikir yang ekonomistik mulai muncul, pertanyaan-pertanyaan hitungan karbon, dan pohon-pohon yang bernilai karbon tinggi adalah pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanya oleh masyarakat, tambah Erwin.
Jika dilihat kondisi objective yang saat ini di masyarakat adat khsusunya di Lebong, REDD ini akan menjadi manfaat jika Pemerintah membuka ruang bagi masyarakat, misalnya dengan menerbitkan sertifikat hak yang lebih gampang untuk masyarakat, Program Larasita (layanan setifikasi tanah untuk rakyat) adalah peluang yang mungkin bisa dilakukan, ketika diskusi REDD di Kecamatan Topos Fahrulazi, S Sos Kepala Dinas Kahutanan Kabupaten Lebong, menyatakan mencoba mengkomunikasikan hal ini dengan Badan Pertanahan sehingga masyarakat bisa mendapatkan manfaat dari project REDD, ‘Kabupaten Lebong telah mendatangani kesepakatn dengan salah satu LSM Australian untuk Credit Carbon ini tentu saja berhubungan dengan Kabupaten Lebong sebagai Kabupaten Konservasi’ tambah Bapak Rozi.

Tags: #HutanKemasyarakatan #HutanAdat #ReformaAgraria
Previous Post

Melirik Kearifan Lokal Suku Rejang Jurukalang dalam Tata Kelola Hutan

Next Post

TNKS itu Tanah Nenek Kita Sendiri

Next Post

TNKS itu Tanah Nenek Kita Sendiri

Populer

  • Luncurkan CBMM, Akar Foundation Soroti Beberapa Peluang Kebijakan

    Luncurkan CBMM, Akar Foundation Soroti Beberapa Peluang Kebijakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hukum Adat Rejang: Catatan Riset Aksi Meniti Jalan Pengakuan Masyarakat Hukum Adat Rejang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Melirik Kearifan Lokal Suku Rejang Jurukalang dalam Tata Kelola Hutan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Partisipasi Politik sebagai Proses Penguatan Peran Rakyat dalam Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pandemi Covid-19 dan Ketahanan Sosial Masyarakat Pedesaan Bengkulu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
akar logo

Alamat: Jl. Bakti Husada 8 No 17 D Rt 13 Rw 01 Nusa Indah
Kec. Gading Cempaka Kota Bengkulu 38225.B

Email: info@akar.or.id
Telepone: (0736) 5741738

Kedai Akar

Membeli dan mengkonsumsi kopi Akar, anda berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan petani hutan sekaligus membantu rehabilitas kawasan hutan.

Kunjungi Kedai Akar

Katalog Kedai Akar

Lihat Katalog

@2021 All Right Reserved – Akar Foundation

  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi
No Result
View All Result
  • Home
  • Program
    • GESIT
    • Pendidikan Kritis
    • TKWR
  • Publikasi
    • Berita
    • Akar Stories
    • Artikel dan Opini
    • Rilis
    • Paper
    • Riset
    • Bulletin
  • Galeri Akar
  • Kedai Akar

Previous Next
Close
Test Caption
Test Description goes like this