Buku ini memberikan informasi tentang sejarah-sejarah para pemimpin tiran yang ada di wilayah Yunani dan juga kerajaan di Mesir. Selain itu pembaca diberikan informasi tentang bagaimana “sesudah dan sebelum” menjadi seorang tiran serta strategi apa yang digunakan untuk mempertahankan kekuasaannya sebagai seorang tiran. Seluruh kejadian-kejadian yang ada dalam buku ini diambil pada abad tujuh sampai dengan abad lima sebelum masehi.
Di halaman pendahuluan kita disajikan dengan kalimat-kalimat pembuka mengenai “tiran dan tirani”, namun tidak dijelaskan secara gamblang. Jadi definisi dari apa itu tiran dan tirani pembaca sendirilah yang menyimpulkan.
“Demokrasi dan oligarki yang tidak terkendali mengarah ke tinari.”
-Aristotelles
“Mendorong setiap keterampilan dan menyibukkan setiap tangan membuat seluruh warga kota sebagai penghasil gaji.”
-Plutarch
“Mereka yang memiliki kekayaan dan membuat orang-orang takjub karena kekayan mereka”
-Solon
Athena
Tirani yang dipimpin oleh Pesistratos yang memiiki kemampuan seorang demagog menjadi tiran dengan memanagerial konflik antara dua fraksi yang berseteru kemudian membuat fraksi ke-tiga yang diantaranya terdiri dari pengusaha tambang, buruh tani, dan penambang. Bakat Pesistratos sebagai seorang “demagog” membuat tiran ini dapat mencari popularitas dengan cepat sehingga untuk memperbanyak pengikut dan memperkuat fraksi ke-tiganya tidak lah terlalu sulit. Setelah menguasai Athena, tiran ini mengusai areal tambang yang paling kaya, yaitu di wilayah Sungai Strymon. Dengan uang hasil tambang yang begitu banyak, ia menyewa para tentara bayaran untuk menunjukkan kekuasaan dan kekuataannya.
Salah satu strategi dalam bermitra dengan pendukungnya ia membangun kuil untuk meyembah dewa-dewa yang dianut di Athena. Ini merupakan strategi “setali tiga uang” dimana Pesistrator dan mitranya bisa mendapatkan keuntungan dari liturgi mahal yang dilakukan oleh pengusaha-pengusaha yang ada di Athena.
Samos
Kepemimpinan Polikrates berawal saat daerah-daerah pesisir Yunani dihancurkan oleh bangsa Persiapada masa itu. Sehingga arus perdagangan berpindah ke Samos. Polikrates yang sudah memiliki basis pengusaha (wol) lebih banyak mendapatkan untung, sehingga dengan kekayaannya menobatkan dirinya sebagai seorang tiran Samos.
Polikrates menguasai jalur perdagangan laut dan memiliki banyak kapal. Sebagai seorang penguasa ia juga mengontrol kekuatan armada angkatan laut Samos. Kekuatan ini digunakan untuk menekan lawan dan mencari kawan. Tiran ini juga memainkan peran perompak laut untuk menguasai lintas perdagangan di sekitaran laut Samos. Sebagai seorang tiran tentunya Polikrates memiliki kebutuhan popularitas, salah satu strategi yang ia bangun adalah dengan mengumpulkan ibu-ibu dari mereka yang gugur dalam perang dan memberikan mereka kepada orang-orang kaya dan berkata “Aku memberimu wanita ini sebagai ibu mu”.
Mesir
Tirani yang dipimpin oleh Psamtek. Ia mendapatkan kekuasan dengan menjalin kerjasama dengan pangeran-pangeran dari berbagai negeri yang memiliki kekuatan armada laut yang kuat, kemudian menyingkirkan 12 raja yang memimpin di seluruh kawasan Mesir pada saat itu. Ia menjalin kerjasama dengan paneran-pangeran kerajaan lai sebanyak mungkin untuk meningkatkan kapasitas Mesir sebagai sentra perdgangan, dan hubungan timbal baliknya adalah jika pangeran-pangeran tersebut memiliki konflik perebutan tahta maka kerajaan Mesir akan mendukung pihak yang sudah bermitra dengannya.
Argos
Pheidon adalah tiran yang pernah memimpin wilayah Argos. Ia merupakan keluarga kerajaan yang mewarisi tahtanya dengan biasa-biasanya, namun kemudian ia menjadi tiran dengan mengendalikan uang logam yang beredar di wilayahnya untuk memperkaya dirinya sendiri. Iajuga berhasil menentukan ukuran dan berat dari uang logam dan menentukan nilai dari uang logam wilayahnya.
Korintos
Pada masa itu Korintos dipimpin oleh tiran yang bernama Kypselus, dimana posisi yang ia dapatkan berasal dari keberhasilannya dalam menghimpun kekuatan militerserta memanfaatkan status nyasecara optimal sebagai pejabat militer-panglima perang (Polemarch). Korintos terkenal dengan hasil karya tembikarnya. Kepopuleran tembikar Korintos bahkan sampai ke negeri Mesir. Tiran ini memanfaatkan ini dengan maksimal. Penguasaan pembangunan industri tembikar dan perkapalan membuat Kypselus mengontrol penuh distribusi perdagangan tembikar Korintos. Ia menekan rakyatnya untuk berkerja dan membayang-bayangi mereka dengan pajak yang tinggi.
Roma
Tarquinus Priscus merupakan peranakan dari keluarga kaya Tarquin. Ciri khas dari keluarga ini adalah bagaimana mereka merubah pola pencarian nafkah rakyat yang ada untuk seolah-olah menjadi pekerja. Mengurangi jumlah prajurit militernya dengan secara tidak langsung memaksa mereka menjadi pekerja.
Strategi yang Digunakan
- Monopoli Uang Logam
Penemuan, pemberian symbol, pembuatan, pendistribusian uang logam menjadi strategi yang cukup jitu untuk mempertahankan kekayaan yangakan sangat mendukung kekuasan seorang tiran.
- Penguasa dan Pengusaha
Banyak dari tiran yang menjadi seorang penguasa karena latar belakang mereka sebagai seorang pengusaha yang kaya raya. Dan banyak dari seorang tiran menjadi pengusaha kaya raya setelah meraka menjadi penguasa.
- Tentara Bayaran
Dengan kekayaan, seorang tiran mampu menekan dan menunjukkan kekuatan mereka dengan menyewa beberapa tentara bayaran dan bahkan beberapa memperkejakan perompak untuk menekan lawan bisnis mereka. Selain digunakan untuk penjagaan.
- Fungsi Perang
Perang tidak hanya berfungsi sebagai perebutan wilayah. Beberapa tiran menggunakan perang sebagai strategi untuk membatasi pergerakan pesaing bisnis dalam berdagang, karena mengganggu lintasan atau rute perdagangan mereka.
- Popularitas
Sebelum dan sesudah menjadi seorang tiran mencari banyak pengikut adalah strategi yang cukup ampuh namun juga menjerumuskan.
- Pekerja
Membuat rakyat sibuk dengan pekerjaan sembari memainkan antara gaji dan pajak menjadikan strategi untuk membunuh jiwa perlawanan yang ada dalam diri rakyat.
Latar Belakang Sebelum Menjadi Tiran
Despot Kapitalis
Dengan kekayaan yang ada, meminjamkan dan bahkan memberikan uang seolah-olah secara percuma. Jika uang yang dipinjamkan untuk penguasa tidak bisa dibayar maka pembayaran akan diganti dengan kekuasaan baik posisi penguasa ataupun pengaturan-pengaturan kebijakan. Uang yang seolah-olah dipinjamkan percuma ternyata bisa mengendalikan seorang penguasa untuk berhutang budi.
” tidak Tuan, cara memastikan kekuasaan dan pengaruh adalah dengan meminjamkan uang secara rahasia kepada tetangga Anda dengan bunga kecil atau mungkin tanpa bunga sama sekali, dan membuat mereka terikat dengan harta Anda”
– Euaion (murid Plato)