Sedikit berbagi cerita tentang salah satu TK milik yayasan “Mata Hati” Mandiri yang di kelola ibu Lena. TK ini terletak di desa Air Pikat, Kecamatan Bermani Ulu, Curup.
Kali ini perjalanan kunjungan ke Desa Air Pikat sendirian yang pernah kujalani untuk pertamakalinya tanpa bimbingan keluarga Akar karena sebagian besar yang lainnya sedang melakukan perjalanan ke Sumatra Barat dan sebagian lainnya menemani rekan Akar yang ramah dan pernah aku ceritakan di postingan sebelumnya ku sapa “Romo Marcus”.
Saat kunjungan itu, aku berkesempatan untuk turut andil dan hadir dalam acara perpisahan pertama adik-adik TK “Mata Hati. Acara yang di selenggarakan secara amat sederhana pada tanggal 19 Juni lalu itu justru meninggalkan kesan amat mendalam gak cuma di hati aku. Aku yakin juga di hati wali murid yang hadir pada saat itu. Untuk aku pribadi sih, yang bikin terkesan karena berkesempatan untuk menyampaikan kalimat sambutan mewakili Akar Foundation selaku naungan awal PKBM dan Rumah Literasi “Mata Hati” berdiri di desa yang sejuk dan permai ini.
Namun yang istimewa dari perihal terkesan tentu ekspresi para ibunda yang menyaksikan anak mereka hari itu terakhir kali menyandang gelar sebagai siswi TK. Beberapa ibunda terlihat mengelap mata mereka yang sembab dengan ujung kerudung. Tak kalah haru, para guru yang menjadi teman mereka selama belajar pun turut terbungkam dalam haru.
Jujur, perasaan paling mendalam dan terkesan di lubuk hatiku hari itu adalah tentang bagaimana harapan kali ini tumbuh dan di pupuk dengan cara yang luar biasa. Para ibu tani yang berharap anaknya jadi orang, dan anak-anak yang dititipkan di TK bersama guru yang memupuk mereka agar bisa tumbuh selayaknya menjadi salah satu jalan mewujudkan harapan para ibu-ibu itu. Harapan dan kerjasama itu sangat tercermin dari meski dengan keterbatasan fasilitas, anak-anak dan para orang tua tetap bersemangat menimba ilmu disana.
Semoga pendidikan mereka tak berakhir haru hari itu saja. Aku ingin ketika kelak aku kembali ke desa ini di tahun-tahun yang jauh ke depan, Aku mendengar nama mereka menjadi dewasa yang tak hanya sukses mewujudkan harapan ibunda mereka. Tapi juga bisa sukses mengenal dunia dan menjadi selayaknya manusia yang benar-benar memanusiakan manusia.
Hari itu juga, Mr. Marcus mitra Akar dari Forest Peoples Programme menyempatkan diri untuk turut hadir dan berjumpa dengan anak-anak serta wali murid Tk Mata Hati.